Akhir tahun dan tetek bengeknya selalu menjadi hal
yang saya hindari setiap tahunnya, memilih tidur atau menghabiskan waktu saja
di kamar lalu pergi keluar mencari minuman ketika orang-orang sudah kehabisan
tenaga karena berpesta biasanya selalu jadi agenda utama saya di tiap momen
pergantian tahun.
Entah kenapa, saya selalu memilih untuk
menghindari dari segala hingar bingar, meski kadang kala ada ajakan, saya akan
sangat selektif, biasanya hanya akan ikut dalam satu pesta kecil yang intim.
Saya tidak akan membahasnya lebih jauh, hanya
semacam prakata saja.
Jadi tahun 2015 akan segera berakhir, dan berganti
ke tahun 2016. Saya akan mencoba mengingat-ngingat sekiranya apa saja hal-hal
yang cukup menarik untuk bisa saya ceritakan. Mungkin juga apa yang saya
ceritakan tidak akan tersusun dalam kronologis yang teratur.
Mungkin yang paling pertama adalah, bagaimana
menghabiskan waktu satu tahun bersama dengan pacar saya di kota yang sama. Iya.
Setelah berhubungan selama 4 tahun, awal tahun kemarin dia memutuskan untuk
tinggal bersama saya di Jogja, kebetulan juga, kantor dimana dia diterima
bekerja, bertempat di Jogja. Beruntunglah, meski sempat harus berdebat mengenai
pilihannya akhir tahun lalu untuk benar-benar memastikan apakah ia memang siap
untuk tinggal jauh dari rumahnya.
Kami menghabiskan waktu hampir satu bulan tinggal
di bawah atap yang sama, kami tidur di satu kasur kecil yang sama, sarapan dan
makan malam bersama. Tidak, kami tidak mandi bersama.
Awal tahun kemarin saya juga masih disibukkan
mengejar tenggat waktu penyelesaian skripsi saya, jadi saya terbiasa naik ke
kasur pukul 3 atau 4 pagi, lalu kemudian bangun pukul 7 pagi untuk bersiap
mengantarnya ke kantor. Iya rutinitas saya kini bertambah, setiap pagi
mengantarnya ke kantor lalu sorenya menjemput. Terasa melelahkan memang, karena
saya tidak bisa melanjutkan istirahat saya karena sudah harus bekerja dari
rumah yang juga menjadi kantor seusai mengantarnya. Awal tahun kemarin memang
cukup padat
Yah rasanya cukup menyenangkan meski kadang juga
menyebalkan. Hehe. Tidak pernah seperti ini sebelumnya, tentu dengan pengalaman
berhubungan jarak jauh sebelumnya selama 4 tahun, ini menjadi satu hal baru
yang harus saya jalani.
Lalu kedua, dinyatakan lulus dan mempertontonkan
karya saya ke orang banyak.
Setelah harus menunda kelulusan selama satu tahun
dan berjuang sendirian untuk bisa keluar dari jeratan industri pendidikan yang
brengsek ini, saya akhirnya dinyatakan lulus.
Meskipun masih memiliki banyak kekurangan karena
mau tidak mau saya harus menyelesaikan semuanya sendirian, setidaknya saya
berhasil mempertanggung jawabkan juga apa yang saya ciptakan.
Malam hari tepat sebelum ujian kelulusan saya
dilaksanakan, teman saya mengajak saya untuk mengikutsertakan karya dokumenter
yang saya ciptakan untuk dipertontonkan dalam acara pemutaran kecil yang mereka
adakan.
Pada acara pemutaran tersebut ada 2 karya saya
yang diputarkan, yang satu karya saya seutuhnya yang saya jadikan skripsi saya,
yang satu karya saya dan teman saya, dimana saya menyutradarai dan menuliskan
naskah untuk karya skripsinya. Untuk karya saya sendiri, yang menurut saya kini
ternyata terlalu jauh untuk bisa capai, adalah mengenai penerapan unsur budaya
lokal dalam desain arsitektur museum gunungapi merapi, yang kedua adalah
mengenai dokumenter proses penciptaan pentas teater surat ke langit oleh Papermon puppet.
Sebenarnya saya masih ingin memperbaiki beberapa
kekurangan yang ada di karya saya, namun saya masih malas, entah kapan saya
bisa keluar dari kemalasan ini. Tidak adanya perangkat yang mendukung juga
menjadi hambatan bagi saya, saya tidak cukup nyaman melakukan penyuntingan
dengan laptop, yah cukup manja memang.
Untuk karya yang berhubungan dengan papermoon
puppet, bulan ini say dan beberapa kru yang masih ada di Jogja sedang
menyelesaikan proses penyuntingan video full pementasan surat ke langit yang
nantinya sepertinya akan dijual oleh mereka sebagai merchendise. Mari ditunggu
saja ya.
Ah saya jadi melantur, kembali ke acara pemutaran
tadi, pada acara pemutarannya sendiri, ternyata karya saya yang paling tidak
sempurna untuk diputarkan ke penonton banyak, ada kesalahan kesalahan teknis
yang muncul dalam film, jadi akan sangat tidak nyaman ketika menontonnya.
Setelah pemutaran dilakukan saya cukup banyak mendapat masukan serta kritikan
dari beberapa teman saya yang memang datang untuk menonton. Saya senang, mereka
menanggapi dengan cukup antusias. Diskusi
berjalan dengan cukup lama hingga tengah malam, saya kemudian pulang istirahat sebentar lalu sahur
untuk puasa pagi nanti, karena memang ujian saya diadakan di bulan puasa.
Setalah sahur menyiapkan materi presentasi lalu tertidur selama 1 atau 2 jam,
saya sedikit lupa. Lalu pergi ke kampus untuk ujian.
Kondisi terburuk yang sebaiknya dihindari ketika
akan melakukan ujian kelulusan skripsi, kurang tidur. Kalau tidak salah hitung
mungkin saya hanya tidur 2 jam. 1 jam sebelum sahur, dan 1 jam lagi setelah
sahur. Untungnya, karena malam sebelumnya sudah banyak melakukan diskusi dengan
orang-orang yang menonton karya saya, saya menjadi lebih siap untuk bisa
mempertanggung jawabkan karya saya kepada dosen penguji.
Lalu akhirnya, saya
dinyatakan lulus. Lega sekali rasanya. Saya kemudian pulang berjalan kaki ke rumah,
lalu melanjutkan tidur saya yang tertunda, tanpa ada hingar bingar perayaan
kelulusan paska ujian.
Saya akan melanjutkan beberapa cerita lainnya di
publikasi selanjutnya, saya tidak mau tulisan ini menjadi terlalu panjang
nantinya, terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar